Siswa SRMA 20 Temukan Rasa Percaya Diri di Asrama Sekolah Rakyat

Siswa SRMA 20 Temukan Rasa Percaya Diri di Asrama Sekolah Rakyat
Siswa SRMA 20 Temukan Rasa Percaya Diri di Asrama Sekolah Rakyat

Siswa SRMA 20 Temukan Rasa Percaya Diri di Asrama Sekolah Rakyat

login

Home

Nasional

Politik
Hukum & Kriminal
Peristiwa
Pemilu
Info Politik

BERITA TERBARU

Internasional

Asean
Asia Pasifik
Timur Tengah
Eropa Amerika

BERITA TERBARU

Ekonomi

Keuangan
Energi
Bisnis
Makro
Corporate Action

BERITA TERBARU

Olahraga

Sepakbola
Moto GP
F1
Raket

BERITA TERBARU

Teknologi

Teknologi Informasi
Sains
Telekomunikasi
Climate

BERITA TERBARU

Otomotif

Tren
Mobil
Motor
E-Vehicle
Commercial
Info Otomotif

BERITA TERBARU

Hiburan

Film
Musik
Seleb
Seni Budaya
Music At Newsroom

BERITA TERBARU

Gaya Hidup

Health
Food
Travel
Trends

BERITA TERBARU

CNN TV

Ragam

Foto
Video
Infografis
Indeks

Fokus
Kolom
Terpopuler

Features

Search History

Loading… Nasional

Peristiwa

Siswa SRMA 20 Temukan Rasa Percaya Diri di Asrama Sekolah Rakyat
Kemensos | CNN Indonesia

Rabu, 08 Okt 2025 13:37 WIB

Bagikan:

url telah tercopy

Siswa di Sekolah Rakyat Menengah Atas 20 Sleman, Yogyakarta, Louvie Jogjeriansyah (16). (Foto: Arsip Kemensos)

Jakarta, CNN Indonesia — Sekolah Rakyat menjadi tempat lahirnya banyak perubahan. Anak-anak dari berbagai daerah datang dengan latar belakang berbeda, sebagian membawa kisah hidup yang tidak mudah.Salah satunya adalah Louvie Jogjeriansyah (16) atau Jeje, salah satu siswa di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 20 Sleman, Yogyakarta. Remaja yang sempat mengalami masa sulit ini mengalami perubahan signifikan sejak bersekolah di SRMA 20.Ia mengaku menghadapi kehidupan yang tidak mudah sejak kecil. Orang tuanya berpisah ketika ia duduk di kelas 3 SD. ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ayah dan ibunya pergi ke Kalimantan bersama kedua adiknya, meninggalkan Jeje sendirian bersama nenek dari pihak ayah di Gunungkidul, Yogyakarta. Sejak saat itu, ayahnya tidak pernah memberi kabar.Ibunya kemudian menitipkan satu adiknya kepada sang nenek, sementara adik lainnya dibawa pergi. Ia tidak lagi menerima nafkah atau kabar dari orang tuanya. Kehidupan sehari-hari mereka hanya bergantung pada penghasilan nenek dan tantenya yang bekerja sebagai petani di lahan milik sendiri.”Biasanya kan saya yang ngajarin adik saya belajar. Begitu saya masuk sekolah asrama, saya sempat ragu, takut adik saya enggak ada yang ngajarin. Nenek saya juga sudah tua nggak bisa untuk ngajarin gitu, kalau tante repot juga ngurus anaknya yang masih bayi,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (8/10).Namun, motivasi dari wali asuh membantu mengurangi kekhawatiran Jeje. Setelah lulus SMP, dirinya sempat berencana masuk SMK favorit di Wonosari, Gunungkidul.Namun, biaya masuk dan kebutuhan sekolah yang tinggi membuatnya hampir putus asa. Hingga akhirnya pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) mengenalkannya pada Sekolah Rakyat.”Awalnya saya ragu, tapi kemudian saya merenung semalaman. Saya pikir, siapa tahu ada pengalaman dan kesempatan baru untuk saya. Memang ada niat juga untuk sekolah di asrama kalau SMA,” kata dia.Keputusan untuk mendaftar diambil di detik-detik terakhir, dan Jeje akhirnya diterima di SRMA 20 Sleman.Di sini, dia menemukan suasana belajar yang aman, nyaman, dan suportif. Dari anak yang pendiam dan introvert, ia kini menjadi lebih percaya diri.”Sebelum masuk sini saya introvert parah, lebih sering ngurung diri di kamar. Sekarang saya bisa membuka obrolan dengan teman dan dekat dengan guru,” ucapnya.Ia juga merasakan manfaat dari lingkungan sekolah yang positif. Suasana belajar di Sekolah Rakyat membuat para siswa merasa aman dan saling memotivasi untuk berkembang.Jeje juga bersyukur bisa menikmati makanan bergizi tiga kali sehari di asrama. Kondisi fisiknya pun semakin sehat dan bugar. Ia mengaku setelah sebulan tinggal di asrama, tinggi badannya bertambah.Baginya, Sekolah Rakyat bukan hanya tempat belajar dan mendapatkan peningkatan kualitas hidup, tetapi juga jembatan menuju cita-cita. Ia ingin kisah perjuangannya bisa menginspirasi banyak orang.Di tengah kesibukan sekolah dan aktivitas asrama, Jeje terus menulis. Ia ingin menjadi penulis novel sebagai karya persembahan bagi dirinya dan teman-temannya di Sekolah Rakyat.”Salah satu mimpi saya selain ingin menjadi CEO adalah menulis novel. Target saya setelah lulus dari sini novelnya bisa terbit. Novel ini akan menceritakan perjuangan kami, 75 anak di SRMA 20, yang diberi kesempatan kedua untuk bermimpi,” tutur dia.Guru-guru dan wali asuh di SRMA 20 mendukung mimpi Jeje. Mereka memberikan ruang dan semangat agar Jeje bisa terus menulis, karena percaya tulisan tersebut bukan hanya karya pribadi, tetapi juga cerminan perjalanan kolektif anak-anak Sekolah Rakyat.Sebagai informasi, SRMA 20 Sleman saat ini menampung 75 siswa dengan dukungan 17 guru, 14 wali asuh, dan 2 wali asrama. Para siswa mendapatkan fasilitas asrama, ruang kelas, laboratorium IPA, perpustakaan, lapangan olahraga, hingga mushola.Dengan konsep gratis dan berbasis asrama, sekolah ini hadir untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, sesuai gagasan Presiden Prabowo Subianto.Jeje hanyalah satu dari 75 siswa yang sedang merajut harapan di sekolah ini. Melalui tulisannya, ia ingin menunjukkan bahwa Sekolah Rakyat menjadi tempat bagi anak-anak yang hampir kehilangan harapan untuk kembali bermimpi dan meraih masa depan yang lebih baik. (rir)

Bagikan:

url telah tercopy

TOPIK TERKAIT

kemensos

sekolah rakyat

kisah inspiratif

sleman

perubahan hidup

ARTIKEL TERKAIT

Wamensos Resmi Buka MPLS di Sekolah Rakyat Dasar 2 Surakarta

Mensos Tekankan Integritas dan Citra Sekolah Rakyat di Rakor Kepsek

Staf Ahli Mensos Tetap Bekerja Meski Jadi Tersangka Bansos

KPK: Eks Dirjen Pemberdayaan Sosial Kemensos Tersangka Kasus Bansos

Kepala Daerah Madura Diminta Pedomani DTSEN & Sukseskan Sekolah Rakyat

Mensos Sebut Sekolah Rakyat Intervensi Menyeluruh untuk Keluarga

REKOMENDASI UNTUKMU

LIHAT SEMUA

LIHAT SEMUA

LAINNYA DI DETIKNETWORK

LIVE REPORT

LIHAT SELENGKAPNYA

TERPOPULER

Menyajikan berita terhangat langsung melalui handphone Anda DOWNLOAD SEKARANG

TELUSURI

Nasional

Internasional

Ekonomi

Olahraga

Teknologi

Otomotif

Hiburan

Gaya Hidup

berbuatbaik.id

CNN TV

IKUTI KAMI

© 2025 Trans Media, CNN name, logo and all associated elements (R) and © 2025 Cable News Network, Inc. A Time Warner Company. All rights reserved. CNN and the CNN logo are registered marks of Cable News Network, Inc., displayed
with permission. Tentang Kami |
Redaksi |
Pedoman Media Siber |
Karir |
Disclaimer
CNN U.S. |
CNN International |
CNN en ESPAÑOL |
CNN Chile
CNN México |
العربية |
日本語 |
Türkçe


Source: www.cnnindonesia.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *