
Pakar Kritik MBG Fokus Jumlah Bukan Kualitas, BGN Buka Suara
login
Home
Nasional
Politik
Hukum & Kriminal
Peristiwa
Pemilu
Info Politik
BERITA TERBARU
Internasional
Asean
Asia Pasifik
Timur Tengah
Eropa Amerika
BERITA TERBARU
Ekonomi
Keuangan
Energi
Bisnis
Makro
Corporate Action
BERITA TERBARU
Olahraga
Sepakbola
Moto GP
F1
Raket
BERITA TERBARU
Teknologi
Teknologi Informasi
Sains
Telekomunikasi
Climate
BERITA TERBARU
Otomotif
Tren
Mobil
Motor
E-Vehicle
Commercial
Info Otomotif
BERITA TERBARU
Hiburan
Film
Musik
Seleb
Seni Budaya
Music At Newsroom
BERITA TERBARU
Gaya Hidup
Health
Food
Travel
Trends
BERITA TERBARU
CNN TV
Ragam
Foto
Video
Infografis
Indeks
Fokus
Kolom
Terpopuler
Features
Search History
Loading… Nasional
Hukum Kriminal
Pakar Kritik MBG Fokus Jumlah Bukan Kualitas, BGN Buka Suara
CNN Indonesia
Senin, 20 Okt 2025 14:23 WIB
Bagikan:
url telah tercopy
Sekelompok massa aksi yang terdiri dari berbagai organisasi perempuan, seperti Suara Ibu Indonesia, Seruni, Aliansi Ibu Indonesia, dan HERizon, menggelar unjuk rasa di depan kantor Badan Gizi Nasional (BGN), Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2025). (CNN Indonesia/Adi Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia — Peneliti dari The Prakarsa, organisasi sipil pemerhati kebijakan publik, Aditya Utama mengkritik program makan bergizi gratis (MBG) pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang fokus pada kuantitas, alih-alih kualitas.Menurut Aditya program tersebut seharusnya bisa memperbaiki gizi masyarakat, khususnya di level anak dan ibu hamil. Namun, pemerintah, kata dia, harusnya juga fokus pada kualitas bukan hanya kuantitas sebagai indikator kesuksesan.Lihat Juga :Soal Keracunan MBG, Sultan Jogja Heran SPPG Disuruh Masak 3 Ribu Porsi
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami melihat bahwa pada akhirnya program ini lebih fokus pada ekspansi jangkauan, dibanding misalnya menjaga dulu terkait standar operasional, terus gizi, lalu soal keamanan,” kata Aditya dalam program satu tahun janji perbaikan gizi Prabowo-Gibran di CNNIndonesia, Senin (20/10).Dengan fokus pada kuantitas itu, Aditya karenanya ragu terhadap angka pemenuhan gizi sekitar 36 juta penerima manfaat program tersebut. Apalagi, khususnya di daerah 3T (Tertinggal, Terbelakang, Terluar). “Bagaimana nasib mereka saat ini dengan SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi). Apakah, udah terjangkau belum dari 36 juga sekian penerima manfaat,” kata dia. Merespons itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan program MBG memiliki tiga tahap pelaksanaan.Pada tahun pertama, pihaknya fokus pada intervensi jumlah.Lihat Juga :Prabowo: Statistik Keracunan MBG 0,0007, Program 99,99 Persen BerhasilMenurut dia, penduduk Indonesia saat ini tercatat mengalami penambahan sebanyak tiga juta per tahun, hingga 2045. Dengan kondisi itu, dia mengingatkan, sebagian besar penduduk Indonesia hidup dengan tingkat pendidikan hanya 9 tahun.”Sehingga tidak heran kalau 60 persen anak Indonesia tidak punya akses terhadap gizi dengan menu seimbang. Tidak heran juga banyak anak 60 persen tidak pernah minum susu,” katanya.Oleh karenanya, kata Dadan, sesuai arahan Presiden Prabowo, dari target semula MBG di 2025 hanya melayani 17,5 juta dengan 5 ribu SPPG, jumlahnya naik menjadi 82,9 juta. Menurut Dadan, permintaan masyarakat terhadap program itu terus naik dalam setiap kunjungan Presiden.”Jadi artinya kita harus memberikan hak dulu kepada yang ingin mendapatkan. Sambil juga kita dari awal kita sudah memberikan good pratice terhadap aspek higienis, sanitasi, dan keamanan pangan,” kata dia.Lihat Juga :Sederet Catatan untuk Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran (thr/kid)
[Gambas:Video CNN]
Bagikan:
url telah tercopy
TOPIK TERKAIT
mbg
bgn
prabowo subianto
sppg
makan bergizi gratis
ARTIKEL TERKAIT
Prabowo: Duit Sitaan Rp13 Triliun Bisa Renovasi 8 Ribu Sekolah
Prabowo Minta Aparat Tak Cari-cari Kesalahan Rakyat Kecil: Itu Jahat
Prabowo Hadiri Penyerahan Uang Sitaan Korupsi CPO Rp13 T dari Kejagung
ICJR soal Sistem Peradilan di Setahun Prabowo-Gibran
Pakar Kritik Pimpinan BUMN Bisa Diisi WNA: Gagal Paham Pasal 33 UUD
Kejagung Pastikan WNA Pimpin BUMN Tetap Bisa Ditindak Jika Korupsi
REKOMENDASI UNTUKMU
LIHAT SEMUA
LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
LIHAT SELENGKAPNYA
TERPOPULER
Menyajikan berita terhangat langsung melalui handphone Anda DOWNLOAD SEKARANG
TELUSURI
Nasional
Internasional
Ekonomi
Olahraga
Teknologi
Otomotif
Hiburan
Gaya Hidup
berbuatbaik.id
CNN TV
IKUTI KAMI
© 2025 Trans Media, CNN name, logo and all associated elements (R) and © 2025 Cable News Network, Inc. A Time Warner Company. All rights reserved. CNN and the CNN logo are registered marks of Cable News Network, Inc., displayed
with permission. Tentang Kami |
Redaksi |
Pedoman Media Siber |
Karir |
Disclaimer
CNN U.S. |
CNN International |
CNN en ESPAÑOL |
CNN Chile
CNN México |
العربية |
日本語 |
Türkçe Pakar Kritik MBG Fokus Jumlah Bukan Kualitas, BGN Buka Suara
login
Home
Nasional
Politik
Hukum & Kriminal
Peristiwa
Pemilu
Info Politik
BERITA TERBARU
Internasional
Asean
Asia Pasifik
Timur Tengah
Eropa Amerika
BERITA TERBARU
Ekonomi
Keuangan
Energi
Bisnis
Makro
Corporate Action
BERITA TERBARU
Olahraga
Sepakbola
Moto GP
F1
Raket
BERITA TERBARU
Teknologi
Teknologi Informasi
Sains
Telekomunikasi
Climate
BERITA TERBARU
Otomotif
Tren
Mobil
Motor
E-Vehicle
Commercial
Info Otomotif
BERITA TERBARU
Hiburan
Film
Musik
Seleb
Seni Budaya
Music At Newsroom
BERITA TERBARU
Gaya Hidup
Health
Food
Travel
Trends
BERITA TERBARU
CNN TV
Ragam
Foto
Video
Infografis
Indeks
Fokus
Kolom
Terpopuler
Features
Search History
Loading… Nasional
Hukum Kriminal
Pakar Kritik MBG Fokus Jumlah Bukan Kualitas, BGN Buka Suara
CNN Indonesia
Senin, 20 Okt 2025 14:23 WIB
Bagikan:
url telah tercopy
Sekelompok massa aksi yang terdiri dari berbagai organisasi perempuan, seperti Suara Ibu Indonesia, Seruni, Aliansi Ibu Indonesia, dan HERizon, menggelar unjuk rasa di depan kantor Badan Gizi Nasional (BGN), Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2025). (CNN Indonesia/Adi Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia — Peneliti dari The Prakarsa, organisasi sipil pemerhati kebijakan publik, Aditya Utama mengkritik program makan bergizi gratis (MBG) pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang fokus pada kuantitas, alih-alih kualitas.Menurut Aditya program tersebut seharusnya bisa memperbaiki gizi masyarakat, khususnya di level anak dan ibu hamil. Namun, pemerintah, kata dia, harusnya juga fokus pada kualitas bukan hanya kuantitas sebagai indikator kesuksesan.Lihat Juga :Soal Keracunan MBG, Sultan Jogja Heran SPPG Disuruh Masak 3 Ribu Porsi
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami melihat bahwa pada akhirnya program ini lebih fokus pada ekspansi jangkauan, dibanding misalnya menjaga dulu terkait standar operasional, terus gizi, lalu soal keamanan,” kata Aditya dalam program satu tahun janji perbaikan gizi Prabowo-Gibran di CNNIndonesia, Senin (20/10).Dengan fokus pada kuantitas itu, Aditya karenanya ragu terhadap angka pemenuhan gizi sekitar 36 juta penerima manfaat program tersebut. Apalagi, khususnya di daerah 3T (Tertinggal, Terbelakang, Terluar).
Source: www.cnnindonesia.com