Pemimpin Cerita Awal Mula Suku Anak Dalam Tersangkut Penculikan Bilqis

Pemimpin Cerita Awal Mula Suku Anak Dalam Tersangkut Penculikan Bilqis
Pemimpin Cerita Awal Mula Suku Anak Dalam Tersangkut Penculikan Bilqis

Pemimpin Cerita Awal Mula Suku Anak Dalam Tersangkut Penculikan Bilqis

login
register

Home

Nasional

Politik
Hukum & Kriminal
Peristiwa
Pemilu
Info Politik

BERITA TERBARU

Internasional

Asean
Asia Pasifik
Timur Tengah
Eropa Amerika

BERITA TERBARU

Ekonomi

Keuangan
Energi
Bisnis
Makro
Corporate Action

BERITA TERBARU

Olahraga

Sepakbola
Moto GP
F1
Raket

BERITA TERBARU

Teknologi

Teknologi Informasi
Sains
Telekomunikasi
Climate

BERITA TERBARU

Otomotif

Tren
Mobil
Motor
E-Vehicle
Commercial
Info Otomotif

BERITA TERBARU

Hiburan

Film
Musik
Seleb
Seni Budaya
Music At Newsroom

BERITA TERBARU

Gaya Hidup

Health
Food
Travel
Trends

BERITA TERBARU

CNN TV

Ragam

Foto
Video
Infografis
Indeks

Fokus
Kolom
Terpopuler

Features

Search History

Loading… Nasional

Hukum Kriminal

Pemimpin Cerita Awal Mula Suku Anak Dalam Tersangkut Penculikan Bilqis
CNN Indonesia

Sabtu, 15 Nov 2025 10:26 WIB

Bagikan:

url telah tercopy

Tumenggung Joni, pemimpin kelompok Orang Rimba di Desa Mentawak, Merangin, duduk di atas sudung yang berada di samping rumahnya. (Dimas Sanjaya/Detikcom)

Jakarta, CNN Indonesia — Pemimpin kelompok Suku Anak Dalam atau orang rimba Tumenggung Joni menceritakan awal mula kelompoknya tersangkut dalam kasus penculikan anak balita asal Makassar, Bilqis. Salah satu keluarga Suku Anak Dalam diketahui mengasuh Bilqis selama diculik dan membayar Rp85 juta pada orang yang memberikannya.Joni mengatakan mulanya orang yang diduga penculik Bilqis datang ke Suku Anak Dalam dan menyebut balita berusia 4 tahun itu tak dirawat oleh orang tuanya karena permasalahan ekonomi.Joni menyebut saat itu mereka berniat menolong anak tersebut tanpa pernah ada niat untuk menculik. ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Niatnya menolong dan kasihan dengan anak itu,” kata Joni seperti dikutip dari Detik, Sabtu (15/11).Lihat Juga :Kasus Bilqis Ungkap TKP Lain Perdagangan Anak: Bali hingga Kepri

Orang yang datang ke Suku Anak Dalam bernama Merry Ana. Ia mendatangi pasangan Begendang dan Nerikai dari kelompok Temenggung Sikar pada Selasa (4/11) lalu. Saat itu Merry menyebut Bilqis sebagai anak terlantar dari keluarga miskin sehingga meminta Begendang dan Nerikai merawatnya.Joni menyebut saat itu Merry membawa secarik kertas pernyataan. Namun, warga yang disodori kertas itu tak bisa membaca, sehingga percaya saja dengan cerita Merry.Selain meminta merawat Bilqis, Merry juga meminta semacam uang pengganti sebesar Rp85 juta kepada pasangan tersebut karena selama ini dirinya sudah merawat Bolqis. Lihat Juga :Pengacara Sebut Suku Anak Dalam Jadi Korban Sindikat di Kasus Bilqis”Kami lama mengurus Bilqis. Kami juga berat, dari pada terlantar kalau ada yang mau mengurus, biaya kami la habis Rp85 juta, kata Joni menirukan pernyataan Merry saat menyerahkan Bilqis.Pasangan Begendang dan Nerikai kemudian setuju dan merawat Bilqis. Ia kemudian merawatnya meski sudah punya lima anak.Kasus ini kemudian terungkap. Bilqis Ramadhani (4,5) pertama kali dikabarkan hilang saat bermain di Taman Pakui, Makassar, Sulawesi Selatan, ketika ayahnya tengah berolahraga tenis, Minggu (2/11).Bilqis rupanya diculik dan dijual hingga berpindah-pindah tangan. Anak yang masih belia itu sempat dijual Rp3 juta ke seorang perempuan dari Jakarta, lalu dijual lagi ke orang berbeda Rp30 juta di Jambi. Ia akhirnya dijual lagi dengan harga Rp80 juta ke Suku Anak Dalam.Polisi telah menangkap SY (30), perempuan yang membawa Bilqis dari Makassar ke Jakarta setelah membayar Rp3 juta. Seseorang dari Jakarta berinisial NH (29) kemudian tertarik untuk membelinya.Korban penipuanSementara itu Kuasa hukum masyarakat Suku Anak Dalam, Jambi, Wahida Baharuddin Upa, menduga kliennya menjadi korban sindikat perdagangan anak dalam kasus penculikan Bilqis (4).Wahida menyebut sejak awal hanya berniat mengadopsi. Karenanya, menurut dia, hukuman berat mestinya diberikan kepada penculik Bilqis.”Dia pikir mungkin ini adalah cara yang sudah sesuai dengan prosedur hukum. Sebenarnya yang patut dihukum adalah tentu adalah pelaku pertama,” kata Wahida usai audiensi di Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR, Rabu (12/11).Namun, hingga saat ini, Wahida mengaku belum dapat memastikan apakah Suku Anak Dalam merupakan pihak yang mengadopsi Bilqis. Dia mengaku masih menunggu keterangan dari aparat kepolisian.Wahid menjelaskan, Suku Anak Dalam, Jambi umumnya memiliki anak. Bahkan, tak sedikit di antara mereka yang memiliki banyak anak.Baca beritanya lengkapnya di sini. (mnf/sur)

[Gambas:Video CNN]

Bagikan:

url telah tercopy

TOPIK TERKAIT

suku anak dalam

penculikan anak

bilqis

perdagangan anak

kasus penculikan

sindikat perdagangan

ARTIKEL TERKAIT

Kasus Bilqis Ungkap TKP Lain Perdagangan Anak: Bali hingga Kepri

Diduga Diculik 8 Bulan Lalu, Alvaro Anak Jaksel Belum Ditemukan

Polda Gandeng Bareskrim Kembangkan Kasus Adopsi Ilegal terkait Bilqis

PPA Makassar Ungkap Penculik Bilqis Sempat Jual Anak Kandungnya

Jejak Panjang Pencarian Bilqis: Hilang di Makassar, Ditemukan di Jambi

Penculik Bilqis Buat Surat Pernyataan Palsu Orang Tua Korban Tak Mampu

REKOMENDASI UNTUKMU

LIHAT SEMUA

LIHAT SEMUA

LAINNYA DI DETIKNETWORK

LIVE REPORT

LIHAT SELENGKAPNYA

TERPOPULER

Menyajikan berita terhangat langsung melalui handphone Anda DOWNLOAD SEKARANG

TELUSURI

Nasional

Internasional

Ekonomi

Olahraga

Teknologi

Otomotif

Hiburan

Gaya Hidup

berbuatbaik.id

CNN TV

IKUTI KAMI

© 2025 Trans Media, CNN name, logo and all associated elements (R) and © 2025 Cable News Network, Inc. A Time Warner Company. All rights reserved. CNN and the CNN logo are registered marks of Cable News Network, Inc., displayed
with permission. Tentang Kami |
Redaksi |
Pedoman Media Siber |
Karir |
Disclaimer
CNN U.S. |
CNN International |
CNN en ESPAÑOL |
CNN Chile
CNN México |
العربية |
日本語 |
Türkçe Pemimpin Cerita Awal Mula Suku Anak Dalam Tersangkut Penculikan Bilqis

login
register

Home

Nasional

Politik
Hukum & Kriminal
Peristiwa
Pemilu
Info Politik

BERITA TERBARU

Internasional

Asean
Asia Pasifik
Timur Tengah
Eropa Amerika

BERITA TERBARU

Ekonomi

Keuangan
Energi
Bisnis
Makro
Corporate Action

BERITA TERBARU

Olahraga

Sepakbola
Moto GP
F1
Raket

BERITA TERBARU

Teknologi

Teknologi Informasi
Sains
Telekomunikasi
Climate

BERITA TERBARU

Otomotif

Tren
Mobil
Motor
E-Vehicle
Commercial
Info Otomotif

BERITA TERBARU

Hiburan

Film
Musik
Seleb
Seni Budaya
Music At Newsroom

BERITA TERBARU

Gaya Hidup

Health
Food
Travel
Trends

BERITA TERBARU

CNN TV

Ragam

Foto
Video
Infografis
Indeks

Fokus
Kolom
Terpopuler

Features

Search History

Loading… Nasional

Hukum Kriminal

Pemimpin Cerita Awal Mula Suku Anak Dalam Tersangkut Penculikan Bilqis
CNN Indonesia

Sabtu, 15 Nov 2025 10:26 WIB

Bagikan:

url telah tercopy

Tumenggung Joni, pemimpin kelompok Orang Rimba di Desa Mentawak, Merangin, duduk di atas sudung yang berada di samping rumahnya. (Dimas Sanjaya/Detikcom)

Jakarta, CNN Indonesia — Pemimpin kelompok Suku Anak Dalam atau orang rimba Tumenggung Joni menceritakan awal mula kelompoknya tersangkut dalam kasus penculikan anak balita asal Makassar, Bilqis. Salah satu keluarga Suku Anak Dalam diketahui mengasuh Bilqis selama diculik dan membayar Rp85 juta pada orang yang memberikannya.Joni mengatakan mulanya orang yang diduga penculik Bilqis datang ke Suku Anak Dalam dan menyebut balita berusia 4 tahun itu tak dirawat oleh orang tuanya karena permasalahan ekonomi.Joni menyebut saat itu mereka berniat menolong anak tersebut tanpa pernah ada niat untuk menculik. ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Niatnya menolong dan kasihan dengan anak itu,” kata Joni seperti dikutip dari Detik, Sabtu (15/11).Lihat Juga :Kasus Bilqis Ungkap TKP Lain Perdagangan Anak: Bali hingga Kepri

Orang yang datang ke Suku Anak Dalam bernama Merry Ana.


Source: www.cnnindonesia.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *