
Tragedi Banjir Bandang di NTT: Daftar Korban Hilang dan Tewas
Latar Belakang
Banjir bandang yang melanda Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah menyebabkan kerugian besar dan tragedi kemanusiaan. Hujan deras yang berlangsung sejak dini hari pada tanggal 8 September 2025 mengakibatkan tanah longsor dan banjir yang merendam beberapa desa di wilayah tersebut. Hingga saat ini, pihak berwenang melaporkan adanya korban jiwa dan beberapa orang yang masih hilang.
Korban yang Hilang
Menurut laporan dari Kapolres Nagekeo, AKBP Rachmad Muchamad Salili, terdapat empat orang yang dilaporkan hilang akibat bencana ini. Di antara mereka, dua adalah bayi, yaitu Archiles Adrianus Busa Jago yang berusia 13 bulan dan seorang bayi berusia 6 bulan yang merupakan anak dari seorang korban bernama Estin Co’o. Berikut adalah rincian korban yang masih hilang:
1. Mariano Tom Busa Jago (29 tahun)
2. Archiles Adrianus Busa Jago (13 bulan)
3. Estin Co’o (umur tidak diketahui)
4. Bayi berusia 6 bulan (anak dari Estin Co’o, nama belum diketahui)
Kapolres Salili menegaskan bahwa pencarian terhadap korban hilang terus dilakukan, meskipun akses ke lokasi terdampak sangat terbatas.
Korban Tewas
Bencana ini juga menewaskan tiga orang, yang semuanya adalah anggota satu keluarga. Mereka ditemukan tewas terjebak dalam rumah yang terendam banjir. Berikut adalah daftar korban yang meninggal dunia:
1. Remigius Sopi Bela (35 tahun)
2. Fancelina Meli Boa (60 tahun) – ibu mertua dari Remigius Sopi Bela
3. Kinan Nua (6 bulan) – anak dari Remigius Sopi Bela
Remigius dan anaknya, Kinan, adalah warga Desa Sawu, sedangkan Fancelina Meli Boa berasal dari Desa Rega, Kecamatan Boawae. Informasi ini disampaikan oleh Kapolsek Mauponggo, Ipda Dewa Putu Suriawan, yang menambahkan bahwa ketiga korban terjebak di dalam pondok di pinggiran Kali Malasawu saat banjir melanda.
Dampak Banjir
Banjir yang terjadi disebabkan oleh meluapnya air dari Sungai Theodai 1 dan 2 di Desa Sawu. Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan air sungai meluap dan merendam rumah-rumah warga. Selain itu, bencana ini juga menyebabkan kerusakan pada infrastruktur, termasuk akses jalan dan jaringan listrik yang terputus total di beberapa desa.
Kapolres Salili menyebutkan bahwa lima desa yang terdampak oleh bencana ini adalah:
– Desa Maukeli
– Desa Lokalobo
– Desa Ae Woe
– Desa Loda Ola
– Desa Wolo Kisa
Pihak berwenang masih melakukan upaya untuk membuka akses jalan yang tertutup material longsor. Dua alat berat dikerahkan untuk membersihkan jalan yang terhalang, meskipun komunikasi dengan wilayah terdampak sangat terbatas.
Upaya Penanganan
Pihak berwenang setempat terus berupaya melakukan evakuasi dan pencarian korban. Namun, situasi di lapangan masih sulit karena banyaknya material longsor yang menutupi jalan dan hilangnya jaringan komunikasi. Tim penyelamat bekerja keras untuk menghubungi warga yang terdampak dan memberikan bantuan.
Kapolsek Mauponggo, Ipda Dewa Putu Suriawan, menegaskan bahwa mereka akan terus berupaya mencari korban hilang dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. “Kami akan memastikan semua upaya dilakukan untuk membantu mereka yang membutuhkan,” ujarnya.
Kesimpulan
Banjir bandang yang melanda NTT telah menimbulkan duka yang mendalam bagi banyak keluarga. Dengan adanya korban jiwa dan hilang, tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Semua pihak diharapkan dapat bersatu untuk membantu pemulihan dan memberikan dukungan kepada mereka yang terdampak.
Key Facts
– **Lokasi**: Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, NTT.
– **Korban Hilang**: 4 orang, termasuk 2 bayi.
– **Korban Tewas**: 3 orang, termasuk 1 bayi.
– **Desa Terdampak**: 5 desa, termasuk Maukeli dan Lokalobo.
– **Akses Jalan**: Terputus total, upaya pembukaan sedang dilakukan.
Source: www.cnnindonesia.com