
Berat dan Tinggi Badan Siswa Penerima MBG Diukur per 6 Bulan
login
Home
Nasional
Politik
Hukum & Kriminal
Peristiwa
Pemilu
Info Politik
BERITA TERBARU
Internasional
Asean
Asia Pasifik
Timur Tengah
Eropa Amerika
BERITA TERBARU
Ekonomi
Keuangan
Energi
Bisnis
Makro
Corporate Action
BERITA TERBARU
Olahraga
Sepakbola
Moto GP
F1
Raket
BERITA TERBARU
Teknologi
Teknologi Informasi
Sains
Telekomunikasi
Climate
BERITA TERBARU
Otomotif
Tren
Mobil
Motor
E-Vehicle
Commercial
Info Otomotif
BERITA TERBARU
Hiburan
Film
Musik
Seleb
Seni Budaya
Music At Newsroom
BERITA TERBARU
Gaya Hidup
Health
Food
Travel
Trends
BERITA TERBARU
CNN TV
Ragam
Foto
Video
Infografis
Indeks
Fokus
Kolom
Terpopuler
Features
Search History
Loading… Nasional
Peristiwa
Berat dan Tinggi Badan Siswa Penerima MBG Diukur per 6 Bulan
CNN Indonesia
Jumat, 03 Okt 2025 05:32 WIB
Bagikan:
url telah tercopy
Pemerintah akan mengukur berat dan tinggi badan siswa per enam bulan sekali untuk mengukur efektivitas peserta didik penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia — Pemerintah akan mengukur berat dan tinggi badan siswa per enam bulan sekali untuk mengukur efektivitas peserta didik penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG).Keputusan tersebut diambil setelah Kementerian Kesehatan bersama dengan 17 kementerian/lembaga menggelar rapat koordinasi sebagai tindak lanjut penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Program Prioritas MBG.”Sudah disetujui bahwa setiap 6 bulan para peserta atau penerima manfaat gizinya ini akan kita ukur tinggi dan berat badannya,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Kesehatan, Kamis (2/10). ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Dan itu akan masuk by name by address melengkapi data cek kesehatan gratisnya anak-anak sekolah sehingga kita bisa tahu efektivitas programnya ini seperti apa,” sambung dia.Lihat Juga :ANALISISMarak Kasus Keracunan, Kenapa Pemerintah Ogah Setop Sementara MBG? Budi menyebut pemerintah juga akan melakukan survei gizi nasional setiap satu tahun sekali yang melibatkan anak sekolah berusia di atas lima tahun.”Dengan demikian, kita bisa melihat perkembangan status gizi seluruh anak-anak kita dan kita akan menggunakannya sebagai masukan untuk kebijakan yang nanti akan kita lakukan,” imbuhnya.Budi menambahkan pengawasan pelaksanaan program MBG ke depan juga akan diperketat.Nantinya, pengawasan akan melibatkan unit terbesar penerima yakni sekolah-sekolah yang berada di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen). Setidaknya terdapat 450 ribu lebih sekolah.”Kita akan berkoordinasi dengan Pak Menteri Dikdasmen agar kita bisa memanfaatkan upaya unit-unit kesehatan sekolah di seluruh sekolah di bawah beliau untuk bisa membantu mengawasi,” ungkap Budi.”Seenggaknya begitu makanan datang kita bisa dilihat lah warnanya ada yang berubah apa enggak, baunya ada yang aneh apa enggak, fisiknya ada yang lendir-lendiran apa enggak. Pengawasan sederhana itu kita akan kerja sama dengan sekolah di bawah Menteri Dikdasmen untuk mengurangi risiko keracunan pada saat misalnya makanan ini dibagikan,” sambungnya.Lihat Juga :SMP di Rembang Kembalikan 763 Porsi MBG Nasi BerlendirBerdasarkan data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) per 27 September 2025, ada sebanyak 8.649 anak menjadi korban keracunan MBG, sebuah program andalan Presiden RI Prabowo Subianto.”Berdasarkan pemantauan JPPI, korban keracunan MBG sudah mencapai 8.649 anak. Berarti, terjadi lonjakan jumlah korban keracunan sebanyak 3.289 anak dalam dua pekan terakhir,” ujar Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/9).Pada bulan September ini, jumlah korban keracunan per minggunya selalu mengalami peningkatan. Penambahan jumlah korban terbanyak terjadi pada satu pekan lalu (22-27 September 2025) dengan korban mencapai 2.197 anak. Sementara itu Kepala BGN Dadan Hindayana menyebut total terdapat 6.517 korban keracunan akibat mengkonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) sejak diluncurkan pada Januari 2025.Dadan mengatakan kasus keracunan paling banyak terjadi di Pulau Jawa dengan total 45 kasus.”Sebaran kasus terjadinya gangguan pencernaan atau kasus di SPPG terlihat dari 6 Januari sampai 31 Juli itu tercatat ada kurang lebih 24 kasus kejadian. Sementara dari 1 Agustus sampai malam tadi itu ada 51 kasus kejadian,” ujarnya. (fra/ryn/fra)
[Gambas:Video CNN]
Bagikan:
url telah tercopy
TOPIK TERKAIT
mbg
kesehatan anak
program makan bergizi
pengukuran tinggi badan
pengukuran berat badan
gizi anak
keracunan makanan
kementerian kesehatan
ARTIKEL TERKAIT
Pemerintah Pertimbangkan Buat Laporan Keracunan MBG Seperti Covid-19
Daftar Sertifikat Wajib Dapur SPPG Usai Evaluasi Keracunan MBG
Tak Hanya SLHS, Dapur MBG Diwajibkan Punya Sertifikat HACCP
Kemenkes dan BPOM Bakal Turun Awasi Dapur MBG Sepekan Sekali
FOTO: Puluhan Anak TK-SD di Agam Sumatera Barat Keracunan MBG
Marak Kasus Keracunan, Kenapa Pemerintah Ogah Setop Sementara MBG? REKOMENDASI UNTUKMU
LIHAT SEMUA
LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
LIHAT SELENGKAPNYA
TERPOPULER
Menyajikan berita terhangat langsung melalui handphone Anda DOWNLOAD SEKARANG
TELUSURI
Nasional
Internasional
Ekonomi
Olahraga
Teknologi
Otomotif
Hiburan
Gaya Hidup
berbuatbaik.id
CNN TV
IKUTI KAMI
© 2025 Trans Media, CNN name, logo and all associated elements (R) and © 2025 Cable News Network, Inc. A Time Warner Company. All rights reserved. CNN and the CNN logo are registered marks of Cable News Network, Inc., displayed
with permission. Tentang Kami |
Redaksi |
Pedoman Media Siber |
Karir |
Disclaimer
CNN U.S. |
CNN International |
CNN en ESPAÑOL |
CNN Chile
CNN México |
العربية |
日本語 |
Türkçe Berat dan Tinggi Badan Siswa Penerima MBG Diukur per 6 Bulan
login
Home
Nasional
Politik
Hukum & Kriminal
Peristiwa
Pemilu
Info Politik
BERITA TERBARU
Internasional
Asean
Asia Pasifik
Timur Tengah
Eropa Amerika
BERITA TERBARU
Ekonomi
Keuangan
Energi
Bisnis
Makro
Corporate Action
BERITA TERBARU
Olahraga
Sepakbola
Moto GP
F1
Raket
BERITA TERBARU
Teknologi
Teknologi Informasi
Sains
Telekomunikasi
Climate
BERITA TERBARU
Otomotif
Tren
Mobil
Motor
E-Vehicle
Commercial
Info Otomotif
BERITA TERBARU
Hiburan
Film
Musik
Seleb
Seni Budaya
Music At Newsroom
BERITA TERBARU
Gaya Hidup
Health
Food
Travel
Trends
BERITA TERBARU
CNN TV
Ragam
Foto
Video
Infografis
Indeks
Fokus
Kolom
Terpopuler
Features
Search History
Loading… Nasional
Peristiwa
Berat dan Tinggi Badan Siswa Penerima MBG Diukur per 6 Bulan
CNN Indonesia
Jumat, 03 Okt 2025 05:32 WIB
Bagikan:
url telah tercopy
Pemerintah akan mengukur berat dan tinggi badan siswa per enam bulan sekali untuk mengukur efektivitas peserta didik penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia — Pemerintah akan mengukur berat dan tinggi badan siswa per enam bulan sekali untuk mengukur efektivitas peserta didik penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG).Keputusan tersebut diambil setelah Kementerian Kesehatan bersama dengan 17 kementerian/lembaga menggelar rapat koordinasi sebagai tindak lanjut penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Program Prioritas MBG.”Sudah disetujui bahwa setiap 6 bulan para peserta atau penerima manfaat gizinya ini akan kita ukur tinggi dan berat badannya,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Kesehatan, Kamis (2/10). ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Dan itu akan masuk by name by address melengkapi data cek kesehatan gratisnya anak-anak sekolah sehingga kita bisa tahu efektivitas programnya ini seperti apa,” sambung dia.Lihat Juga :ANALISISMarak Kasus Keracunan, Kenapa Pemerintah Ogah Setop Sementara MBG? Budi menyebut pemerintah juga akan melakukan survei gizi nasional setiap satu tahun sekali yang melibatkan anak sekolah berusia di atas lima tahun.”Dengan demikian, kita bisa melihat perkembangan status gizi seluruh anak-anak kita dan kita akan menggunakannya sebagai masukan untuk kebijakan yang nanti akan kita lakukan,” imbuhnya.Budi menambahkan pengawasan pelaksanaan program MBG ke depan juga akan diperketat.Nantinya, pengawasan akan melibatkan unit terbesar penerima yakni sekolah-sekolah yang berada di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen).
Source: www.cnnindonesia.com