
Dinkes: 7,2 Persen dari 6.433 Anak di Sulbar Alami Risiko Hipertensi
login
register
Home
Nasional
Politik
Hukum & Kriminal
Peristiwa
Pemilu
Info Politik
BERITA TERBARU
Internasional
Asean
Asia Pasifik
Timur Tengah
Eropa Amerika
BERITA TERBARU
Ekonomi
Keuangan
Energi
Bisnis
Makro
Corporate Action
BERITA TERBARU
Olahraga
Sepakbola
Moto GP
F1
Raket
BERITA TERBARU
Teknologi
Teknologi Informasi
Sains
Telekomunikasi
Climate
BERITA TERBARU
Otomotif
Tren
Mobil
Motor
E-Vehicle
Commercial
Info Otomotif
BERITA TERBARU
Hiburan
Film
Musik
Seleb
Seni Budaya
Music At Newsroom
BERITA TERBARU
Gaya Hidup
Health
Food
Travel
Trends
BERITA TERBARU
CNN TV
Ragam
Foto
Video
Infografis
Indeks
Fokus
Kolom
Terpopuler
Features
Search History
Loading… Nasional
Peristiwa
Dinkes: 7,2 Persen dari 6.433 Anak di Sulbar Alami Risiko Hipertensi
CNN Indonesia
Sabtu, 25 Okt 2025 01:49 WIB
Bagikan:
url telah tercopy
Ilustrasi kesehatan anak-anak. (iStock/nicoletaionescu)
Makassar, CNN Indonesia — Sebanyak 7,2 persen anak di bawah usia 18 tahun di Sulawesi Barat (Sulbar) mengalami risiko hipertensi berdasarkan hasil analisis Dinas Kesehatan Sulbar.Hal itu merupakan hasil analisis Dinas Kesehatan Sulbar dari total 6.433 anak yang diperiksa.Dinkes Sulbar juga menemukan sebanyak 4,9 persen berada dalam kategori pre-hipertensi, dan 2,3 Persen sudah terdiagnosis hipertensi. ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski sebagian besar anak (92,8 persen) masih memiliki tekanan darah normal, temuan tersebut menjadi sinyal penting bahwa gangguan tekanan darah kini juga mengancam usia muda.”Data ini menunjukkan bahwa gaya hidup anak-anak kita perlu mendapat perhatian serius. Pola makan tinggi garam, rendah buah dan sayur, serta kurang aktivitas fisik menjadi penyebab utama,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim dalam siaran pers, Kamis (23/10). Lihat Juga :BGN Akan Wajibkan SPPG Punya Fasilitas Bahan Baku Air Berfilter dan UVHasil itu, kata Kadis Kesehatan Sulbar, menunjukkan bahwa hipertensi atau tekanan darah tinggi bukan lagi penyakit orang dewasa.Hasil analisis menunjukkan beberapa faktor risiko gaya hidup yang dominan, di antaranya 69,1 persen anak kurang konsumsi buah dan sayur, 21,5 persen kurang aktivitas fisik, dan 6,8 persen mengonsumsi garam berlebihan.”Kita harus mulai intervensi sejak dini agar generasi kita tumbuh sehat dan produktif,” ujarnya.Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat melalui program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di sekolah-sekolah terus mengintegrasikan pemeriksaan tekanan darah anak sebagai upaya deteksi dini penyakit tidak menular (PTM).”Langkah ini memungkinkan penanganan lebih cepat dan efektif terhadap anak yang berisiko,” tutur Nursyamsi. Lihat Juga :Sorotan BRIN soal MBG: Penyimpanan Bahan Baku, Test Kit Kurang SesuaiSebagai tindak lanjut, Dinas Kesehatan Sulbar merekomendasikan tiga strategi utama yakni kampanye gizi seimbang dan peningkatan konsumsi buah serta sayur bagi anak-anak dan keluarga.Kemudian edukasi pengurangan garam berlebih pada makanan yang dikonsumsi di rumah dan kantin sekolah dan promosi aktivitas fisik dan olahraga di sekolah serta komunitas, guna menekan gaya hidup pasif yang kini meningkat.”Melalui edukasi dan kolaborasi lintas sektor, kita ingin memastikan anak-anak Sulawesi Barat terbiasa hidup sehat sejak dini,” katanya. (mir/kid)
[Gambas:Video CNN]
Bagikan:
url telah tercopy
TOPIK TERKAIT
hipertensi
sulawesi barat
berita daerah
ARTIKEL TERKAIT
Longsor Melanda Bandung, Bandung Barat hingga Bogor
Ditangkap Polisi, Dua Mahasiswi di NTT Jadi Tersangka Promosi Judol
Gempa Magnitudo 6,1 Guncang Tanimbar Maluku Tenggara
Sultan HB X Usul Porsi 2 Ribu MBG Dibagi ke Beberapa Sub SPPG
Gubernur Koster Respons Kasus Kematian Timothy Buntut Dugaan Bullying
Warga Surabaya Dibatasi Buat Tenda Hajatan di Tengah Jalan
REKOMENDASI UNTUKMU
LIHAT SEMUA
LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
LIHAT SELENGKAPNYA
TERPOPULER
Menyajikan berita terhangat langsung melalui handphone Anda DOWNLOAD SEKARANG
TELUSURI
Nasional
Internasional
Ekonomi
Olahraga
Teknologi
Otomotif
Hiburan
Gaya Hidup
berbuatbaik.id
CNN TV
IKUTI KAMI
© 2025 Trans Media, CNN name, logo and all associated elements (R) and © 2025 Cable News Network, Inc. A Time Warner Company. All rights reserved. CNN and the CNN logo are registered marks of Cable News Network, Inc., displayed
with permission. Tentang Kami |
Redaksi |
Pedoman Media Siber |
Karir |
Disclaimer
CNN U.S. |
CNN International |
CNN en ESPAÑOL |
CNN Chile
CNN México |
العربية |
日本語 |
Türkçe Dinkes: 7,2 Persen dari 6.433 Anak di Sulbar Alami Risiko Hipertensi
login
register
Home
Nasional
Politik
Hukum & Kriminal
Peristiwa
Pemilu
Info Politik
BERITA TERBARU
Internasional
Asean
Asia Pasifik
Timur Tengah
Eropa Amerika
BERITA TERBARU
Ekonomi
Keuangan
Energi
Bisnis
Makro
Corporate Action
BERITA TERBARU
Olahraga
Sepakbola
Moto GP
F1
Raket
BERITA TERBARU
Teknologi
Teknologi Informasi
Sains
Telekomunikasi
Climate
BERITA TERBARU
Otomotif
Tren
Mobil
Motor
E-Vehicle
Commercial
Info Otomotif
BERITA TERBARU
Hiburan
Film
Musik
Seleb
Seni Budaya
Music At Newsroom
BERITA TERBARU
Gaya Hidup
Health
Food
Travel
Trends
BERITA TERBARU
CNN TV
Ragam
Foto
Video
Infografis
Indeks
Fokus
Kolom
Terpopuler
Features
Search History
Loading… Nasional
Peristiwa
Dinkes: 7,2 Persen dari 6.433 Anak di Sulbar Alami Risiko Hipertensi
CNN Indonesia
Sabtu, 25 Okt 2025 01:49 WIB
Bagikan:
url telah tercopy
Ilustrasi kesehatan anak-anak. (iStock/nicoletaionescu)
Makassar, CNN Indonesia — Sebanyak 7,2 persen anak di bawah usia 18 tahun di Sulawesi Barat (Sulbar) mengalami risiko hipertensi berdasarkan hasil analisis Dinas Kesehatan Sulbar.Hal itu merupakan hasil analisis Dinas Kesehatan Sulbar dari total 6.433 anak yang diperiksa.Dinkes Sulbar juga menemukan sebanyak 4,9 persen berada dalam kategori pre-hipertensi, dan 2,3 Persen sudah terdiagnosis hipertensi. ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski sebagian besar anak (92,8 persen) masih memiliki tekanan darah normal, temuan tersebut menjadi sinyal penting bahwa gangguan tekanan darah kini juga mengancam usia muda.”Data ini menunjukkan bahwa gaya hidup anak-anak kita perlu mendapat perhatian serius. Pola makan tinggi garam, rendah buah dan sayur, serta kurang aktivitas fisik menjadi penyebab utama,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Dinkes: 7,2 Persen dari 6.433 Anak di Sulbar Alami Risiko Hipertensi
login
register
Home
Nasional
Politik
Hukum & Kriminal
Peristiwa
Pemilu
Info Politik
BERITA TERBARU
Internasional
Asean
Asia Pasifik
Timur Tengah
Eropa Amerika
BERITA TERBARU
Ekonomi
Keuangan
Energi
Bisnis
Makro
Corporate Action
BERITA TERBARU
Olahraga
Sepakbola
Moto GP
F1
Raket
BERITA TERBARU
Teknologi
Teknologi Informasi
Sains
Telekomunikasi
Climate
BERITA TERBARU
Otomotif
Tren
Mobil
Motor
E-Vehicle
Commercial
Info Otomotif
BERITA TERBARU
Hiburan
Film
Musik
Seleb
Seni Budaya
Music At Newsroom
BERITA TERBARU
Gaya Hidup
Health
Food
Travel
Trends
BERITA TERBARU
CNN TV
Ragam
Foto
Video
Infografis
Indeks
Fokus
Kolom
Terpopuler
Features
Search History
Loading… Nasional
Peristiwa
Dinkes: 7,2 Persen dari 6.433 Anak di Sulbar Alami Risiko Hipertensi
CNN Indonesia
Sabtu, 25 Okt 2025 01:49 WIB
Bagikan:
url telah tercopy
Ilustrasi kesehatan anak-anak. (iStock/nicoletaionescu)
Makassar, CNN Indonesia — Sebanyak 7,2 persen anak di bawah usia 18 tahun di Sulawesi Barat (Sulbar) mengalami risiko hipertensi berdasarkan hasil analisis Dinas Kesehatan Sulbar.Hal itu merupakan hasil analisis Dinas Kesehatan Sulbar dari total 6.433 anak yang diperiksa.Dinkes Sulbar juga menemukan sebanyak 4,9 persen berada dalam kategori pre-hipertensi, dan 2,3 Persen sudah terdiagnosis hipertensi. ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski sebagian besar anak (92,8 persen) masih memiliki tekanan darah normal, temuan tersebut menjadi sinyal penting bahwa gangguan tekanan darah kini juga mengancam usia muda.”Data ini menunjukkan bahwa gaya hidup anak-anak kita perlu mendapat perhatian serius. Pola makan tinggi garam, rendah buah dan sayur, serta kurang aktivitas fisik menjadi penyebab utama,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr.
Source: www.cnnindonesia.com