Gubernur Bali Buka Suara soal Bangunan di Hutan Mangrove Denpasar

Gubernur Bali Buka Suara soal Bangunan di Hutan Mangrove Denpasar
Gubernur Bali Buka Suara soal Bangunan di Hutan Mangrove Denpasar

Gubernur Bali Buka Suara soal Bangunan di Hutan Mangrove Denpasar

login

Home

Nasional

Politik
Hukum & Kriminal
Peristiwa
Pemilu
Info Politik

BERITA TERBARU

Internasional

Asean
Asia Pasifik
Timur Tengah
Eropa Amerika

BERITA TERBARU

Ekonomi

Keuangan
Energi
Bisnis
Makro
Corporate Action

BERITA TERBARU

Olahraga

Sepakbola
Moto GP
F1
Raket

BERITA TERBARU

Teknologi

Teknologi Informasi
Sains
Telekomunikasi
Climate

BERITA TERBARU

Otomotif

Tren
Mobil
Motor
E-Vehicle
Commercial
Info Otomotif

BERITA TERBARU

Hiburan

Film
Musik
Seleb
Seni Budaya
Music At Newsroom

BERITA TERBARU

Gaya Hidup

Health
Food
Travel
Trends

BERITA TERBARU

CNN TV

Ragam

Foto
Video
Infografis
Indeks

Fokus
Kolom
Terpopuler

Features

Search History

Loading… Nasional

Peristiwa

Gubernur Bali Buka Suara soal Bangunan di Hutan Mangrove Denpasar
CNN Indonesia

Minggu, 28 Sep 2025 03:30 WIB

Bagikan:

url telah tercopy

Gubernur Bali Wayan Koster menanggapi temuan bangunan di kawasan konservasi Tahura saat sidak pansus DPRD Bali. (CNN Indonesia/Kadafi)

Denpasar, CNN Indonesia — Gubernur Bali Wayan Koster merespons soal temuan bangunan di kawasan konservasi Taman Hutan Rakyat (Tahura) Denpasar.Sebelumnya temuan bangunan di kawasan konservasi itu diungkap Pansus Tata Ruang, Perizinan, dan Aset Daerah DPRD Bali yang melakukan inspeksi mendadak (sidak).Gubernur Koster mengatakan keberadaan bangunan di kawasan hutan mangrove itu masih dipelajari secara detail. ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Itu masih dipelajari secara detail dulu. Karena yang di mangrove itu memang ada lahan milik warga yang berbatasan dengan kawasan mangrove bukan mengambil wilayah mangrove,” kata Koster saat ditemui di Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati), Denpasar, Jumat (26/9).”Jadi karena ada dokumen resmi atau ada sertifikatnya. Jadi kalau memang milik pribadi itu hak pribadi orang. Hanya saja pembangunannya mesti dikendalikan,” imbuhnya. Lihat Juga :Tiba di Indonesia, Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Keracunan MBGDia juga mengapresiasi Pansus di DPRD Bali yang sangat gencar turun ke sejumlah wilayah provinsi itu untuk memantau langsung sejumlah dugaan pelanggaran yang berkaitan dengan tata ruang.”Kemudian juga polusi terhadap sungai yang diakibatkan oleh pembuangan sampah secara sembarangan. Dan, ahli fungsi di wilayah sempadan sungai dan faktor-faktor fisik lainnya,” sambung politikus PDIP itu.Pemetaan sungai besarKoster juga menyatakan Pemprov Bali akan memetakan sungai-sungai besar, i dari hulu sampai ke hilir.Semua permasalahan yang ada di empat sungai besar Bali, katanya, akan diaudit. Empat sungai atau DAS besar di Bali itu adalah Tukad Ayung, Tukad Badung, Tukad Mati, dan Tukad Unda.”Ini yang besar sekali yang lintas kabupaten dan yang berpotensi menimbulkan banjir besar. Dan yang sekarang yang prioritas adalah Tukad Badung sama Tukad Ayung dan Tukad Mati,” ujarnya.”Kalau Tukad Unda sudah masuk kategori yang memang dibangun konstruksi penanggulangan bencana. Dia, dibuatkan tanggul kemudian juga dibuatkan belokan pembuangannya ke kiri dan kanan, sehingga airnya tidak terlalu deras ke hilir,” sambungnya.Sebelumnya, kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) atau kawasan mangrove di Kota Denpasar, Bali, diduga banyak diserobot bangunan yang tak berizin dan terjadi dugaan alih fungsi lahan di kawasan konservasi itu.Bahkan, dalam kegiatan pansus DPRD BAli, menemukan pabrik konstruksi yang dimiliki oleh Warga Negara Asing (WNA) asal Rusia di kawasan tersebut.Hal tersebut diketahui ketika Pansus Tata Ruang, Perizinan, dan Aset Daerah DPRD Provinsi Bali, melakukan inspeksi mendadak pekan lalu.Lihat Juga :BPN Bali Respons Dugaan Pabrik WN Rusia di Dekat Lahan TahuraKetua Pansus Tata Ruang, Perizinan, dan Aset Daerah DPRD Bali, I Made Supartha mengatakan, bahwa inspeksi mendadak itu dilakukan pada pasca terjadinya banjir besar yang melanda sejumlah wilayah Pulau Bali, pada Rabu (10/9) lalu.”Jadi kami dari pansus tata ruang itu ngecek ruang-ruang ini yang ada. Supaya ke depan kalau hujan datang lagi, tidak terjadi banjir. Datanglah kami ke daerah mangrove itu. Daerah mangrove itu kan green belt, artinya sabuk hijau Bali. Dari mulai Sanur sampai ke Nusa Dua itu kan wilayah hutan-hutan bakau, semua tahura, taman hutan rakyat,” kata Supartha, saat dihubungi Jumat (19/9).Saat sidak itu, pihaknya mengaku kaget mendapati kaget karena di kawasan Tahura di Denpasar mereka menemukan banyak bangunan untuk tempat-tempat usaha. Salah satunya, yang diduga dimiliki WN Rusia.”Kami kan ini ngecek ke sana, sudah banyak sekali ada bangunan. Ini kelihatannya sudah alih fungsi dari lahan bakau atau hutan bakau Ini menjadi lahan-lahan banyak kegiatan. Jadi bentuk alih fungsinya seperti apa, maka kami cek di sana. Memang benar ada alih fungsi lahan mangrove. Dan sudah keluar sertifikat banyak gitu,” ujarnya.Sementara, Kantor Wilayah (Kanwil) Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Bali, angkat bicara, menanggapi dugaan terdapat bidang tanah yang dikeluarkan sertifikat berada dalam Kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) di Kota Denpasar.Selain itu, pihaknya juga menerangkan soal ada Warga Negara Asing (WNA) Rusia yang memiliki sebuah bangunan pabrik pemasok bahan bangunan di kawasan konservasi tersebut.Lihat Juga :Sidak ke Tahura, DPRD Bali Temukan Pabrik WN Rusia di Lahan KonservasiKepala Kanwil BPN Provinsi Bali, I Made Daging mengatakan dirinya juga mendampingi saat sidak pada 19 September lalu.”Status kepemilikan dan kesesuaian tata ruang bidang tanah yang menjadi objek pemberitaan telah memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM) atas nama seorang warga negara Indonesia (WNI) asal Bali sejak tahun 2017 dengan luas 3.050 m² (meter persegi),” kata Made Daging dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/9).”Hak kepemilikan ini sah dan telah diwariskan kepada ahli warisnya. Menurut Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8, Tahun 2021,” jelasnya.Ia juga menyebutkan, lahan tersebut termasuk dalam kawasan perdagangan dan jasa dan berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Wilayah Perencanaan (WP) Selatan atau Perwali Nomor 8, Tahun 2023, lahan ini masuk dalam kawasan peruntukan industri.Kemudian, dari hasil pengecekan pada peta pendaftaran tanah, lahan tersebut tidak termasuk dalam kawasan hutan atau Tahura dan batas bidangnya masih jelas terpasang.”Hal ini sudah dikonfirmasi juga oleh pihak Tahura dan Dinas Kehutanan Provinsi Bali pada saat peninjauan anggota Khusus (Pansus) Tata Ruang, Aset dan Perizinan (TRAP) DPRD Provinsi Bali pada Hari Rabu, 17 September 2025, bahwa bidang tanah tersebut tidak masuk kawasan hutan,” ujarnya. (kdf/kid)

[Gambas:Video CNN]

Bagikan:

url telah tercopy

TOPIK TERKAIT

hutan mangrove

denpasar

dprd bali

berita daerah

tahura

ARTIKEL TERKAIT

Kuasa Hukum Sebut Keluarga Diplomat Arya Daru Kembali Dapat Teror

2 SPPG di Karimun Kepri Ditutup Usai Kasus Keracunan MBG

Stasus KLB Keracunan MBG di Bandung Barat Dicabut

7 Dusun di Sidrap Sulsel Terisolir Akibat Longsor, 858 Jiwa Terdampak

Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Maluku Tengah, Tak Berpotensi Tsunami

Menteri LH: Pengelolaan Sampah Sistem Pembakaran Incenerator Dilarang

REKOMENDASI UNTUKMU

LIHAT SEMUA

LIHAT SEMUA

LAINNYA DI DETIKNETWORK

LIVE REPORT

LIHAT SELENGKAPNYA

TERPOPULER

Menyajikan berita terhangat langsung melalui handphone Anda DOWNLOAD SEKARANG

TELUSURI

Nasional

Internasional

Ekonomi

Olahraga

Teknologi

Otomotif

Hiburan

Gaya Hidup

berbuatbaik.id

CNN TV

IKUTI KAMI

© 2025 Trans Media, CNN name, logo and all associated elements (R) and © 2025 Cable News Network, Inc. A Time Warner Company. All rights reserved. CNN and the CNN logo are registered marks of Cable News Network, Inc., displayed
with permission. Tentang Kami |
Redaksi |
Pedoman Media Siber |
Karir |
Disclaimer
CNN U.S. |
CNN International |
CNN en ESPAÑOL |
CNN Chile
CNN México |
العربية |
日本語 |
Türkçe


Source: www.cnnindonesia.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *