
KontraS: 85 Kekerasan Libatkan Prajurit TNI Setahun Terakhir
login
Home
Nasional
Politik
Hukum & Kriminal
Peristiwa
Pemilu
Info Politik
BERITA TERBARU
Internasional
Asean
Asia Pasifik
Timur Tengah
Eropa Amerika
BERITA TERBARU
Ekonomi
Keuangan
Energi
Bisnis
Makro
Corporate Action
BERITA TERBARU
Olahraga
Sepakbola
Moto GP
F1
Raket
BERITA TERBARU
Teknologi
Teknologi Informasi
Sains
Telekomunikasi
Climate
BERITA TERBARU
Otomotif
Tren
Mobil
Motor
E-Vehicle
Commercial
Info Otomotif
BERITA TERBARU
Hiburan
Film
Musik
Seleb
Seni Budaya
Music At Newsroom
BERITA TERBARU
Gaya Hidup
Health
Food
Travel
Trends
BERITA TERBARU
CNN TV
Ragam
Foto
Video
Infografis
Indeks
Fokus
Kolom
Terpopuler
Features
Search History
Loading… Nasional
Hukum Kriminal
KontraS: 85 Kekerasan Libatkan Prajurit TNI Setahun Terakhir
CNN Indonesia
Sabtu, 04 Okt 2025 18:40 WIB
Bagikan:
url telah tercopy
Ilustrasi. KontraS ungkap puluhan kekerasan masih dilakukan prajurit TNI. (iStockphoto/Rastan)
Jakarta, CNN Indonesia — Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menemukan 85 peristiwa kekerasan yang melibatkan anggota TNI dalam periode satu tahun terakhir (Oktober 2024-September 2025).Hal itu termuat dalam laporan atau kertas kebijakan KontraS yang disampaikan di agenda konferensi pers ‘Menyikapi HUT ke-80 TNI: Mendesak Militer Kembali ke Barak’ yang diselenggarakan di Kantor Imparsial, Jakarta Selatan, Sabtu (4/10).”Kami menemukan ada 85 kekerasan oleh anggota atau prajurit TNI dengan rincian 182 orang menjadi korban,” ujar Koordinator KontraS Dimas Bagus Arya dalam pemaparannya. ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari jumlah itu, sebanyak 64 orang menjadi korban luka, 31 orang meninggal dunia dan 87 orang lainnya mendapatkan perlakuan yang seharusnya tidak terjadi dalam konteks negara hukum seperti intimidasi dan teror.Pilihan RedaksiPolisi Tetapkan Aktivis Jogja Paul Tersangka Penghasutan Demo KediriDi Depan Kapolri, Koalisi Sipil Desak Bebaskan Delpedro CsMahasiswa UNY Disebut Ditangkap Polisi Terkait Aksi di Polda DIY
Dimas menuturkan bentuk-bentuk kekerasan yang terjadi antara lain 35 tindak penganiayaan, 19 intimidasi, 13 tindak penyiksaan, 11 peristiwa penembakan, serta terdapat 7 peristiwa kejahatan seksual yang terjadi hanya dalam satu tahun periode pemantauan.”Bahkan, 53 peristiwa atau 62,3 persen terjadi pasca-pengesahan RUU TNI (Maret 2025),” ucap Dimas.Dia menuturkan peristiwa tersebut terjadi mulai dari ujung barat hingga timur Indonesia, dengan Pulau Papua sebagai episentrum kekerasan dengan 23 Peristiwa. Kata Dimas, kekerasan TNI dalam setahun terakhir mengakibatkan sebanyak 67 warga Papua menjadi korban.Berdasarkan temuan tersebut, KontraS memberikan sejumlah rekomendasi.Pertama, meminta Panglima TNI beserta jajaran melakukan pengawasan untuk mencegah terjadinya tindak kekerasan terhadap warga sipil, serta memberikan sanksi kepada prajurit yang melakukan kekerasan dan pelanggaran HAM.Kedua, meminta TNI mengevaluasi penempatan prajurit di Tanah Papua dan memastikan tidak ada warga sipil yang menjadi korban khususnya akibat ekses dari kontak senjata yang terjadi di Tanah Papua.Upaya dialog kebangsaan yang melibatkan TNI perlu dibangun dengan semua mitra pemerintahan baik pusat maupun daerah, masyarakat sipil, akademisi, tokoh adat dan tokoh agama.Hal itu bertujuan untuk menemukan titik terang dalam merumuskan kebijakan yang lebih berorientasi pada pembangunan baik pembangunan manusia maupun infrastruktur serta kedamaian di Papua.Kemudian meminta pemerintah untuk menghentikan pelibatan TNI dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) serta mengkaji ulang pembentukan Brigade dan Batalion Teritorial Pembangunan.Lihat Juga :Penembakan Brutal di Gereja Mormon AS, 2 Orang TewasLaporan atau kertas kebijakan dirilis KontraS menjelang HUT ke-80 TNI pada Minggu, 5 September 2025.Penyusunan laporan tersebut berangkat dari hasil pemantauan terhadap peristiwa kekerasan oleh TNI, pembentukan satuan baru TNI se-Indonesia, putusan pengadilan militer terhadap anggota TNI pelaku penganiayaan, pengiriman pasukan TNI ke Papua, serta intervensi militer ke ranah sipil termasuk dunia akademik.Pemantauan atas berbagai data tersebut dilakukan dengan tahap awal berupa pengumpulan data yaitu dokumentasi atas peristiwa-peristiwa terkait yang terpublikasikan dalam pemberitaan media massa selama rentang waktu Oktober 2024-September 2025. (ryn/tis)
[Gambas:Video CNN]
Bagikan:
url telah tercopy
TOPIK TERKAIT
kekerasan tni
pelanggaran ham
prajurit tni
kontras
penganiayaan
ARTIKEL TERKAIT
Farhan Hamid Masih Hilang Usai Gelombang Demo di Jakarta Akhir Agustus
Suara Ayah Arya Daru Bergetar di DPR: Apa yang Sebenarnya Terjadi? Praka NC Ditetapkan Jadi Tersangka Penganiayaan Karyawan Zaskia Mecca
TNI Tahan Praka NC Terduga Penganiaya Karyawan Zaskia Mecca
TNI Tangkap Tentara Terduga Penganiaya Karyawan Zaskia Mecca
KontraS Kritik Polisi Sita Buku: Memberangus Kebebasan Berpikir
REKOMENDASI UNTUKMU
LIHAT SEMUA
LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
LIHAT SELENGKAPNYA
TERPOPULER
Menyajikan berita terhangat langsung melalui handphone Anda DOWNLOAD SEKARANG
TELUSURI
Nasional
Internasional
Ekonomi
Olahraga
Teknologi
Otomotif
Hiburan
Gaya Hidup
berbuatbaik.id
CNN TV
IKUTI KAMI
© 2025 Trans Media, CNN name, logo and all associated elements (R) and © 2025 Cable News Network, Inc. A Time Warner Company. All rights reserved. CNN and the CNN logo are registered marks of Cable News Network, Inc., displayed
with permission. Tentang Kami |
Redaksi |
Pedoman Media Siber |
Karir |
Disclaimer
CNN U.S. |
CNN International |
CNN en ESPAÑOL |
CNN Chile
CNN México |
العربية |
日本語 |
Türkçe KontraS: 85 Kekerasan Libatkan Prajurit TNI Setahun Terakhir
login
Home
Nasional
Politik
Hukum & Kriminal
Peristiwa
Pemilu
Info Politik
BERITA TERBARU
Internasional
Asean
Asia Pasifik
Timur Tengah
Eropa Amerika
BERITA TERBARU
Ekonomi
Keuangan
Energi
Bisnis
Makro
Corporate Action
BERITA TERBARU
Olahraga
Sepakbola
Moto GP
F1
Raket
BERITA TERBARU
Teknologi
Teknologi Informasi
Sains
Telekomunikasi
Climate
BERITA TERBARU
Otomotif
Tren
Mobil
Motor
E-Vehicle
Commercial
Info Otomotif
BERITA TERBARU
Hiburan
Film
Musik
Seleb
Seni Budaya
Music At Newsroom
BERITA TERBARU
Gaya Hidup
Health
Food
Travel
Trends
BERITA TERBARU
CNN TV
Ragam
Foto
Video
Infografis
Indeks
Fokus
Kolom
Terpopuler
Features
Search History
Loading… Nasional
Hukum Kriminal
KontraS: 85 Kekerasan Libatkan Prajurit TNI Setahun Terakhir
CNN Indonesia
Sabtu, 04 Okt 2025 18:40 WIB
Bagikan:
url telah tercopy
Ilustrasi. KontraS ungkap puluhan kekerasan masih dilakukan prajurit TNI. (iStockphoto/Rastan)
Jakarta, CNN Indonesia — Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menemukan 85 peristiwa kekerasan yang melibatkan anggota TNI dalam periode satu tahun terakhir (Oktober 2024-September 2025).Hal itu termuat dalam laporan atau kertas kebijakan KontraS yang disampaikan di agenda konferensi pers ‘Menyikapi HUT ke-80 TNI: Mendesak Militer Kembali ke Barak’ yang diselenggarakan di Kantor Imparsial, Jakarta Selatan, Sabtu (4/10).”Kami menemukan ada 85 kekerasan oleh anggota atau prajurit TNI dengan rincian 182 orang menjadi korban,” ujar Koordinator KontraS Dimas Bagus Arya dalam pemaparannya. ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari jumlah itu, sebanyak 64 orang menjadi korban luka, 31 orang meninggal dunia dan 87 orang lainnya mendapatkan perlakuan yang seharusnya tidak terjadi dalam konteks negara hukum seperti intimidasi dan teror.Pilihan RedaksiPolisi Tetapkan Aktivis Jogja Paul Tersangka Penghasutan Demo KediriDi Depan Kapolri, Koalisi Sipil Desak Bebaskan Delpedro CsMahasiswa UNY Disebut Ditangkap Polisi Terkait Aksi di Polda DIY
Dimas menuturkan bentuk-bentuk kekerasan yang terjadi antara lain 35 tindak penganiayaan, 19 intimidasi, 13 tindak penyiksaan, 11 peristiwa penembakan, serta terdapat 7 peristiwa kejahatan seksual yang terjadi hanya dalam satu tahun periode pemantauan.”Bahkan, 53 peristiwa atau 62,3 persen terjadi pasca-pengesahan RUU TNI (Maret 2025),” ucap Dimas.Dia menuturkan peristiwa tersebut terjadi mulai dari ujung barat hingga timur Indonesia, dengan Pulau Papua sebagai episentrum kekerasan dengan 23 Peristiwa.
Source: www.cnnindonesia.com