Marak Bullying, Pemerintah Perkuat Perlindungan Anak di Ruang Digital

Marak Bullying, Pemerintah Perkuat Perlindungan Anak di Ruang Digital
Marak Bullying, Pemerintah Perkuat Perlindungan Anak di Ruang Digital

Marak Bullying, Pemerintah Perkuat Perlindungan Anak di Ruang Digital

login
register

Home

Nasional

Politik
Hukum & Kriminal
Peristiwa
Pemilu
Info Politik

BERITA TERBARU

Internasional

Asean
Asia Pasifik
Timur Tengah
Eropa Amerika

BERITA TERBARU

Ekonomi

Keuangan
Energi
Bisnis
Makro
Corporate Action

BERITA TERBARU

Olahraga

Sepakbola
Moto GP
F1
Raket

BERITA TERBARU

Teknologi

Teknologi Informasi
Sains
Telekomunikasi
Climate

BERITA TERBARU

Otomotif

Tren
Mobil
Motor
E-Vehicle
Commercial
Info Otomotif

BERITA TERBARU

Hiburan

Film
Musik
Seleb
Seni Budaya
Music At Newsroom

BERITA TERBARU

Gaya Hidup

Health
Food
Travel
Trends

BERITA TERBARU

CNN TV

Ragam

Foto
Video
Infografis
Indeks

Fokus
Kolom
Terpopuler

Features

Search History

Loading… Nasional

Peristiwa

Marak Bullying, Pemerintah Perkuat Perlindungan Anak di Ruang Digital
CNN Indonesia

Senin, 24 Nov 2025 23:24 WIB

Bagikan:

url telah tercopy

Veronica Tan, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia. Foto: CNN Indonesia/Safir Makki

Jakarta, CNN Indonesia — Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA), Veronica Tan, menegaskan pentingnya kolaborasi dan kerja sama untuk memperkuat ekosistem perlindungan anak.Dia mengatakan pemerintah kini semakin meningkatkan perhatian terhadap keamanan anak terutama di ruang digital, menyusul maraknya kasus perundungan termasuk di lingkungan sekolah.Veronica menyebut penguatan sistem ini dilakukan lewat pendekatan yang melibatkan keluarga, sekolah, media, hingga pemerintah pusat dan daerah. ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Pencegahan perundungan bullying secara normatif kita sering dengar, tapi bagaimana menjadikan tanggung jawab bersama. Tidak bekerja sendirian, tentu ajakan keluarga, orang tua, pemerintah, lembaga, masyarakat tentunya,” kata Veronica dalam keterangan resminya.Lihat Juga :Polisi: Ayah Tiri Alvaro Tewas Gantung Diri Pakai Celana Panjang

Dia juga menyoroti adanya kebutuhan mendesak untuk meningkatkan literasi digital bagi anak dan orang tua, dengan memperkuat pengawasan terhadap informasi yang beredar di medsos.Terkait hal ini, dia mengajak media juga ikut memastikan bahwa narasi publik soal anak selalu berpihak pada kepentingan terbaik anak dan tidak memperburuk kondisi psikologis mereka.”Kalau bisa dibuat satu pedoman komunikasi publik berperspektif perlindungan anak yang menjadi acuan bersama bagi pemerintah, guru, masyarakat, sampai kepada media yang menyampaikan informasi terkait anak,” ungkapnya.Selain itu, Veronica juga menegaskan bahwa budaya sekolah ramah anak harus jadi fondasi utama pencegahan kekerasan dan perundungan,”Sektor pendidikan kami mendorong penerapan Satuan Pendidikan Ramah Anak sebagai fondasi pembentukan budaya sekolah yang aman, peduli, inklusif, dan bebas kekerasan,” tegasnya.Lihat Juga :KPK Tahan PNS dan Arsitek di Kasus Dugaan Korupsi RSUD Kolaka TimurPada kesempatan yang sama, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyampaikan bahwa mereka akan terus mengawasi pemberitaan yang berpotensi mengungkap identitas Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH).Ketua KPAI, Margaret Aliyatul Maimunah, menegaskan bahwa menjaga kerahasiaan identitas anak merupakan amanat Undang-Undang dan tanggung jawab bersama seluruh pihak.”Mereka tentu juga harus kita bantu supaya tidak semakin mendapatkan justifikasi, kemudian kehilangan identitas karena banyaknya pemberitaan yang justru mengarah kepada hal-hal yang negatif.””Tentu ini membutuhkan dukungan dari kita semua, dan kalau kita merujuk kepada Undang-Undang Perlindungan Anak, sebenarnya kewajiban untuk melakukan perlindungan dan memastikan bahwa mereka juga terpenuhi hak-haknya yang terkait, itu juga menjadi kewajiban dari kita semua,” ujar Margaret. (tim)

Bagikan:

url telah tercopy

TOPIK TERKAIT

perlindungan anak

bullying

keamanan digital

ruang digital

veronica tan

ARTIKEL TERKAIT

Murid SD di Pekanbaru Meninggal Dunia, Diduga Korban Bullying

Kepsek: Korban Dugaan Bullying SMP 19 Tangsel Tak Lapor ke Sekolah

Siswa Terduga Pelaku Bullying Maut di SMPN 19 Tangsel Belajar via Zoom

Beri Atensi, Prabowo Minta Kasus Bullying di Sekolah Diatasi

Pemkot Berkoordinasi Dalami Dugaan Bully Berujung Maut SMP 19 Tangsel

Tangis Keluarga Pecah di Pemakaman Korban Bullying SMPN 19 Tangsel

REKOMENDASI UNTUKMU

LIHAT SEMUA

LIHAT SEMUA

LAINNYA DI DETIKNETWORK

LIVE REPORT

LIHAT SELENGKAPNYA

TERPOPULER

Menyajikan berita terhangat langsung melalui handphone Anda DOWNLOAD SEKARANG

TELUSURI

Nasional

Internasional

Ekonomi

Olahraga

Teknologi

Otomotif

Hiburan

Gaya Hidup

berbuatbaik.id

CNN TV

IKUTI KAMI

© 2025 Trans Media, CNN name, logo and all associated elements (R) and © 2025 Cable News Network, Inc. A Time Warner Company. All rights reserved. CNN and the CNN logo are registered marks of Cable News Network, Inc., displayed
with permission. Tentang Kami |
Redaksi |
Pedoman Media Siber |
Karir |
Disclaimer
CNN U.S. |
CNN International |
CNN en ESPAÑOL |
CNN Chile
CNN México |
العربية |
日本語 |
Türkçe Marak Bullying, Pemerintah Perkuat Perlindungan Anak di Ruang Digital

login
register

Home

Nasional

Politik
Hukum & Kriminal
Peristiwa
Pemilu
Info Politik

BERITA TERBARU

Internasional

Asean
Asia Pasifik
Timur Tengah
Eropa Amerika

BERITA TERBARU

Ekonomi

Keuangan
Energi
Bisnis
Makro
Corporate Action

BERITA TERBARU

Olahraga

Sepakbola
Moto GP
F1
Raket

BERITA TERBARU

Teknologi

Teknologi Informasi
Sains
Telekomunikasi
Climate

BERITA TERBARU

Otomotif

Tren
Mobil
Motor
E-Vehicle
Commercial
Info Otomotif

BERITA TERBARU

Hiburan

Film
Musik
Seleb
Seni Budaya
Music At Newsroom

BERITA TERBARU

Gaya Hidup

Health
Food
Travel
Trends

BERITA TERBARU

CNN TV

Ragam

Foto
Video
Infografis
Indeks

Fokus
Kolom
Terpopuler

Features

Search History

Loading… Nasional

Peristiwa

Marak Bullying, Pemerintah Perkuat Perlindungan Anak di Ruang Digital
CNN Indonesia

Senin, 24 Nov 2025 23:24 WIB

Bagikan:

url telah tercopy

Veronica Tan, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia. Foto: CNN Indonesia/Safir Makki

Jakarta, CNN Indonesia — Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA), Veronica Tan, menegaskan pentingnya kolaborasi dan kerja sama untuk memperkuat ekosistem perlindungan anak.Dia mengatakan pemerintah kini semakin meningkatkan perhatian terhadap keamanan anak terutama di ruang digital, menyusul maraknya kasus perundungan termasuk di lingkungan sekolah.Veronica menyebut penguatan sistem ini dilakukan lewat pendekatan yang melibatkan keluarga, sekolah, media, hingga pemerintah pusat dan daerah. ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Pencegahan perundungan bullying secara normatif kita sering dengar, tapi bagaimana menjadikan tanggung jawab bersama. Tidak bekerja sendirian, tentu ajakan keluarga, orang tua, pemerintah, lembaga, masyarakat tentunya,” kata Veronica dalam keterangan resminya.Lihat Juga :Polisi: Ayah Tiri Alvaro Tewas Gantung Diri Pakai Celana Panjang

Dia juga menyoroti adanya kebutuhan mendesak untuk meningkatkan literasi digital bagi anak dan orang tua, dengan memperkuat pengawasan terhadap informasi yang beredar di medsos.Terkait hal ini, dia mengajak media juga ikut memastikan bahwa narasi publik soal anak selalu berpihak pada kepentingan terbaik anak dan tidak memperburuk kondisi psikologis mereka.”Kalau bisa dibuat satu pedoman komunikasi publik berperspektif perlindungan anak yang menjadi acuan bersama bagi pemerintah, guru, masyarakat, sampai kepada media yang menyampaikan informasi terkait anak,” ungkapnya.Selain itu, Veronica juga menegaskan bahwa budaya sekolah ramah anak harus jadi fondasi utama pencegahan kekerasan dan perundungan,”Sektor pendidikan kami mendorong penerapan Satuan Pendidikan Ramah Anak sebagai fondasi pembentukan budaya sekolah yang aman, peduli, inklusif, dan bebas kekerasan,” tegasnya.Lihat Juga :KPK Tahan PNS dan Arsitek di Kasus Dugaan Korupsi RSUD Kolaka TimurPada kesempatan yang sama, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyampaikan bahwa mereka akan terus mengawasi pemberitaan yang berpotensi mengungkap identitas Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH).Ketua KPAI, Margaret Aliyatul Maimunah, menegaskan bahwa menjaga kerahasiaan identitas anak merupakan amanat Undang-Undang dan tanggung jawab bersama seluruh pihak.”Mereka tentu juga harus kita bantu supaya tidak semakin mendapatkan justifikasi, kemudian kehilangan identitas karena banyaknya pemberitaan yang justru mengarah kepada hal-hal yang negatif.””Tentu ini membutuhkan dukungan dari kita semua, dan kalau kita merujuk kepada Undang-Undang Perlindungan Anak, sebenarnya kewajiban untuk melakukan perlindungan dan memastikan bahwa mereka juga terpenuhi hak-haknya yang terkait, itu juga menjadi kewajiban dari kita semua,” ujar Margaret.


Source: www.cnnindonesia.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *